Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hujan adalah Berkah




Saudaraku, pernah kan kita mendengar  komentar seperti ini :

“Angin sialan, gak tahu waktu, tiba-tiba aja kenceng, mata gue sampe kelilipan ”

“Hujan ini memang kagak pengertian, turun mendadak, gue jadi gak bisa berangkat, mana hari ini ujian lagi”

“pohon pohon bertumbangan ini disebabkan hujan dan angin kencang"

Perlu diketahui bahwa setiap yang kita ucapkan, baik bergurau ataupun serius, semua akan masuk dalam catatan malaikat.
Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan (bergurau) lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu..
Dan ada juga seorang hamba yang bergurau dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.”
(HR. Bukhari no. 6478, dari Abu Hurairah)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam, jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai.. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa..
Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki waktu. padahal Aku adalah pemilik dan pengatur waktu, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
”Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab)

Dari dalil diatas terlihat bahwa mencaci maki waktu dan angin adalah sesuatu yang terlarang, begitu pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa apa..

Mencela hujan berarti juga mencela Pencipta hujan yaitu Allah Ta’ala..
Ini menunjukkan ketidaksabaran pada diri, sudah seharusnya lisan ini selalu dijaga, jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat Allah murka. 

Semestinya yang dilakukan ketika turun hujan adalah banyak bersyukur kepada-Nya.

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُّبَارَكاً فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ

“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang dipanen.” 
(QS: Qaaf  : 9)

Alhamdulillahi robbil 'alamin

Posting Komentar untuk "Hujan adalah Berkah"

Lokasi Yayasan Pijar Mulia